Search This Blog

REMEMBERING OUR PRECIOUS DAUGHTER, HARRIETT ELIZABETH TEJALAKSANA (June. 27, 2015)

Benaiah is already with us. He is so precious boy.

Monday, September 13, 2010

SELAMAT JALAN SAHABAT TERBAIKKU : ISAK TIMOTIUS

Seminggu yang lalu, tanpa ada firasat apa-apa, saya berbincang-bincang dengan Ko Tim (sapaan untuk sahabatku ISAK TIMOTIUS) lewat telpon.

Sudah beberapa bulan kami tidak bertemu. Terakhir pertemuan ketika Ko Tim datang ke pernikahanku dan mendoakan kami berdua dalam kebaktian pemberkatan pernikahan saya dan Merry (5 des 2009).

Dalam pembicaraan di telpon, ko Tim bercerita banyak tentang pelayanannya di MYC, sebentar lagi dia akan ke Makassar mengajar program MK di STT Jaffray, hanya berdua dengan ci Ruthy. Kami berdiskusi mengenai beberapa hal, dia mendoakan dan mendukung pelayanan saya di antara anak-anak jalanan. Tidak terbersik sedikitpun bahwa itu adalah berbincangan kami yang terakhir.

Ko Tim adalah orang yang mengasihi Tuhan lebih dari apapun juga. cintanya pada Tuhan melebihi cintanya pada dirinya sendiri.
 
Saya masih ingat Ko Tim berdoa: "Tuhan, pakailah hamba-Mu seperti yang Engkau tetapkan sejak dalam kekekalan". 





Serasa masih kemarin kami berbincang-bincang tentang hidup, pergumulan, pelayanan, dan persahabatan kami di Malang Youth Center, kantor Ko Tim. Sepertinya baru kemarin kami minum STMJ kesukaan ko Tim di malam yang dingin di Kota Malang. Seperti baru kemarin ketika ko Tim dan aku berdoa untuk Pelayanan kami dan kerinduan-kerinduan kami berdua untuk pelayanan bagi remaja-remaja. Seperti baru kemarin, ketika kami berdua menangis ketika berdoa bagi jiwa-jiwa yang terhilang. Seperti baru kemarin ketika Ko Tim mengatakan, " Terus berjuang bro, jangkau jiwa bagi Kristus" setelah wisudaku di SAAT Malang dan memeluk saya dengan begitu hangat. 

Ko Tim adalah mentor dan sahabat terbaikku. Ketika saya begitu sedih, Ko Tim menjadi teman yang mendengarkan. Lewat doanya yang penuh iman beberapa tahun yang lalu, saya memberanikan diri memulai pelayanan anak-anak jalanan dengan penuh iman. Ko Tim selalu mengirim SMS menanyakan kabar dan menyatakan bahwa dia berdoa untukku dan Merry. Ko Tim adalah pahlawan doa kami berdua. Ko Tim adalah pahlawan iman kami.

Ko Tim banyak bercerita mengenai hidupnya dan imannya. Salah satu kerinduan kami berdua adalah berangkat ke PAPUA dan menjangkau anak-anak dan remaja di sana. Ko Tim menjangkau remaja, saya menjangkau anak-anak. Kami menangisi Papua bersama-sama. Kami menaruh iman kami bahwa suatu hari kami akan berjuang bersama di sana.



Kami punya mimpi bersama; membuat banyak retret dan camp untuk remaja, menjangkau anak-anak ini bagi Kristus. Kami mendoakan mereka dengan penuh gelora dan berharap bahwa hari itu akan datang ketika kami melihat ribuan anak dan remaja diselamatkan dalam Tuhan Yesus. Kami suka bermimpi di WArung kopi dan STMJ malang bersama. MIMPI yang indah, karena mimpi itu juga adalah mimpi Tuhan YESUS bagi dunia ini.

Serasa baru kemarin kami meneguhkan mimpi itu dalam doa-doa kami dan berbagai rencana, sampai Tuhan menyatakan rencana-Nya yang berbeda. Jumat siang, saya mendapat sms yang sangat mengejutkan mengenai Ko Tim. Saya mendapat sms dari staf PASTORIUM (pusat konseling di Malang) dan dari beberapa teman dan dosen SAAT. Saya tidak percaya dan mengganggap ini sebagai guyonan, sampai SMS lain membuat saya termenung dan menangis sedih. Ko Tim pergi mendahului kami semua menghadap RAJA kami semua. Dia menghadap pada waktu yang tidak disangka-sangka. Beberapa hari sebelumnya kami masih berbicara, dan sekarang Dia pergi dan berjalan dalam kekekalan. Kami menangis. Istri saya berusaha menenangkan saya. Kami berdua berdoa. Tiba-tiba kami ingat Ci Ruthy dan 5 anak-anak ko Tim yang masih kecil-kecil. Betapa berat untuk mereka. untuk kami saja berat apalagi untuk keluarga Ko Tim. Jumat malam saya tidak bisa tidur, terus terbangun dan menangis. saya belum percaya akan semua ini. Puluhan kami saya baca sms itu, berulang-ulang sampai saya menyadari ini bukan mimpi. Berulang-ulang Merry berdoa untuk saya. Dia kelihatan kuatir saya linglung dan penuh kesedihan hari itu. Merry berkata, " honey, pergilah ke Malang... temui ko Tim untuk terakhir kalinya.

Lalu, dengan menggunakan segala macam cara, akhirnya saya tiba di Malang. jam 4 sore saya tiba di Gotong Royong, tempat persemayaman di Malang. Dengan hati yang gundah, saya mendekat ruang A dan B. tempat itu masih sepi sekali, hanya terlihat beberapa anak muda (mahasiswa SATI malang dan beberapa anak MYC yang saya kenal. Ko Tim masih di ruang es, karena harus menunggu orang tua ko Tim datang.  

 Kemudian saya bertemu dengan Ci Ruthy, yang datang dengan Ibu Mega (istri Pdt. Benny Solihin) dosen saya di SAAT. Saya menyalami Ci Ruthy yang berusaha tabah, tapi tidak kuasa menahan air matanya. Saya merasa sedih banget. Biasanya saya bertemu dengan ci Ruthy sambil guyonan, sekarang sulit sekali. Saya hanya berani berkata, "ci Ruthy sudah makan ?' dia menggeleng. sejak kemarin dia belum makan. Setelah beberapa keluarga datang, saya diberi kesempatan untuk melihat ko Tim di kamar es. Air mata saya tidak kuasa untuk saya tahan menyaksikan sahabat terbaikku ada di sana. Tangan yang dulu memelukku ketika aku sedang gundah, tangan yang memberkatiku, sekarang terlipat rapi. Ko Tim kelihatan gagah sekali sore itu. Wajahnya yang masih segar kelihatan begitu damai, menghadap Kristus yang dilayaninya selama ini. Saya ke belakang dan menangis sendirian. Tidak bisa tahan menyaksikan hal itu.

Sasa,Noel,Justian,Theo & Paul

Tapi saya tahu tugas saya ke sana adalah untuk menghibur anak-anak ko Tim. Saya keluarkan balon dan mulai bermain balon dengan beberapa anak Ko Tim. Noel,Justian, Teofilus dan Paul (anak  ko Tim) bermain dengan cukup gembira, meskipun saya tahu tidak dapat menghibur dan menyelami perasaan mereka sepenuhnya. Sasa kelihatan sangat sedih. Noel hanya banyak diam dan sesekali tersenyum. Theo dan Paul yang bermain balon dengan antusias. Dalam hati saya hanya berdoa supaya Tuhan kuatkan anak-anak yang manis ini.

Sambil menghilangkan beban di hati, saya membantu mengatur kursi untuk ibadah penghiburan hari 1. Sahabat-sahabat ko Tim berdatang. hampir 200 orang datang malam itu, menghormati Ko tim dan menghibur keluarga. Ibadah begitu khusyuk. beberapa di antara sahabat meneteskan air mata. ada yang saling berpelukan dibelakang. Saya hanya berdiri di depan, membantu menata kursi, mempersilahkan orang duduk, sembari mengikuti ibadah tersebut. Satu persatu kesaksian indah di sharingkan oleh sahabat-sahabat. Iman, kasih, kerendahan hati, cintanya pada Tuhan, dan semangat membagi hidupnya untuk orang lain disharingkan hari itu. yang paling indah dari semua kesaksian sahabat-sahabat Ko Tim adalah, sampai akhir hidup, dia memberikannya bagi orang lain. Dia mati karena membantu beberapa mahasiswi yang tenggelam di pantai selatan Malang. Dia mati untuk menyelamatkan orang lain. Bukankah itu seperti yang Kristus lakukan ? Mati untuk orang lain. Hujan rintik-rintik di kota Malang malam itu, seakan saya mendengar Tuhan Yesus berkata," Mari anakku yang Kukasihi, kamu adalah hamba KU yang setia. Masuklah dan nikmatilah pesta bersama-KU di Surga kekal. engkau telah mengakhiri pertandingan dengan baik dan sekarang tersedia mahkota kehidupan bagimu, ISAK TIMOTIUS".

Ko Tim, saya dan merry, malam ini berdoa... kami tetap akan ke Papua, menjangkau anak-anak dan remaja bagi Kristus, seperti mimpi ko Tim dan saya beberapa tahun yang lalu. Tunggu saat yang tepat waktu kami pulang ke Surga nanti. Akan kami ceritakan semua mimpi tentang anak dan remaja Papua yang menjadi kenyataan.... SELAMAT JALAN KO TIM

kami mengasihimu dan mengikuti jejak kesetiaanmu kepada Kristus,

Rudy dan Merry Tejalaksana
Surabaya (12 September 2010)

3 comments:

suryaningtyas handari said...

Saya terharu baca tulisan ko Rudy. Saya jg pny pengalaman yg indah sewaktu bekerja dengan beliau. hal2 yg saya ingat dari perkataan ko Tim adalah:
1. Ko Tim pernah bilang, "Yaning, qt skrg lg ad dlm antrean menuju sorga. kita g tahu no urut qt berapa. Tar kalo aku nyampe duluan ak akn bilang 'hei teman2, aku dah sampe duluan.. aku menang...'. Tar kita lihat sapa yg sampe k sorga duluan Yaning...kan qt berlomba....

2. Ko Tim selalu menekankan bahwa selama qt msh hidup, bekerjalah dengan keras demi kemuliaan nama Tuhan. Istirahat nanti di sorga.

2 hal itu saya selalu ingat dari ko Tim, selain kepribadianx yg suka menolong...
Selamat jalan ko Tim...
Selamat bertemu Tuhan Yesus di sorga..
Ko Tim mmg sudah menang....

Teresa Immanuella said...

saya sangat terharu membaca tulisan om, sasa menjadi terinspirasi setiap kali membaca tulisan om. Terima kasih om sudah mengingatkan sasa tentang papa.

Unknown said...

salom

Welcome to my joyful blog

Dear all friends,



Hi, thanks for visiting this blog. We made this blog because We want to share love, joy, and faith to all in need. We love to serve and help you, especially children and adolescent, to find the purpose of your life.



If you are in need of someone who listen and care, please contact me. if you need me in private, contact us freely to our email: rudytejalaksana@yahoo.com or contact us through facebook. I want to help you.... please let me know ya.

God loves you, guys