(Sebuah perjalanan ketaatan)
SEBUAH BANJIR BESAR : BANJIR AIR MATA
Saya masih ingat jelas hari itu, Desember 1996 pukul 11 siang. Ketika itu saya sedang mencari sebuah hadiah di sebuah toko buku di kota Surabaya. Ketika sedang berkeliling mencari buku-buku yang tepat untuk diberikan kepada teman sebagai hadiah natal tahun itu, tiba-tiba mata saya terpaku kepada sebuah buku di deretan kedua rak buku toko itu. Di sampul depan buku itu terdapat gambar cukup banyak anak yang sedang mengangkat tangan dengan wajah yang terlihat sedih. Awalnya saya berpikir bahwa gambar itu menunjukkan gambar anak-anak yang sedang berdoa. Namun ketika saya mulai memperhatikan gambar itu dengan lebih seksama, saya merasa ada sesuatu yang aneh dari gambar itu. Saya lalu duduk di depan rak itu dan mulai membuka-buka buku itu. Saya tidak berniat untuk membelinya karena waktu itu saya tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli dua buku. Saya hanyalah seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi dan seorang guru les privat. Karena itulah saya berniat membaca buku itu di tempat. Tidak terasa saya duduk di sana hampir dua jam. Tapi bukan hal itu yang membuat saya heran. Yang sungguh mengherankan saya adalah saya tidak dapat berhenti menangis membuka lembar demi lembar buku itu. Saya tidak mengerti mengapa hal itu terjadi. Saya berusaha mengusap air mata itu. Aneh sekali, semakin saya mengusapnya semakin deras air mata itu mengalir. Saya merasa “malu” menangis di depan orang. Orang-orang lain mulai memperhatikan saya dengan pandangan aneh. Seorang mbak penjaga toko itu bertanya apakah saya baik-baik saja. Saya hanya mengangguk dan berusaha memberinya senyum manis saya dan mulai melanjutkan membaca buku itu. Hampir 3 ½ jam saja duduk di sana dan hati saya dipenuhi kasih Tuhan. Namun juga dengan ketidakmengertian mengapa saya mengalami hal itu. Setelah membeli hadiah itu saya pulang dengan perasaan menekan di dada saya.
Sesampai di rumah kos-kosan saya, saya merebahkan diri dan mencoba menenangkan gejolak dan tindihan di hati saya. Akhirnya saya tertidur. Di dalam tidur itu, saya bermimpi. Saya sedang berdiri di sebuah tepi jurang yang dalamnya tidak dapat saya lihat. Saya sempat mundur beberapa langkah dari tepi jurang (karena memang saya cenderung tidak suka terhadap ketinggian). Ketika saya mundur, saya mendengar suara teriakan-teriakan. Seperti suara anak kecil. Saya baru menyadari bahwa suara itu ternyata berasal dari tepi jurang di seberang jurang tempat saya berpijak. Kedua tepian jurang kami terpisah dengan jurang yang dalam. Saya dapat melihat dengan jelas, di tepi jurang itu, ada banyak sekali anak-anak kecil yang bergerak maju sambil memanggil-manggil nama saya. Saya berteriak supaya mereka jangan bergerak maju, tapi terlambat. Satu persatu anak-anak itu tetap maju ke depan dan mulai jatuh ke dalam jurang. Saya berteriak ketakutan melihat kejadian itu. Dan saya terbangun dari mimpi. Saya menangis tidak henti-hentinya pada saat itu. Saya merasa aneh sekali. Saya tidak mengerti apa arti mimpi itu. Tapi mimpi itu benar-benar membuat hati saya remuk dan hancur. Ada kesedihan yang luar biasa dalam di hati saya. Saya mengalami mimpi yang sama sebanyak tiga kali dan semuanya berakhir dengan kesedihan luar biasa.
Saya tidak mengerti apa arti mimpi itu, sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian (tahun 1999) saya membaca sebuah buku misi yang ditulis oleh Brother Andrews (Pendiri Opendoors International). Dia berkata, “ Ketika Tuhan menaruh sebuah beban di hati kita, Tuhan akan membuat kita menangis karenanya. Tuhan menaruh air mata-Nya di mata kita, yang menyebabkan kita menangis, bukan saja dengan sedih, tapi dengan penuh belas kasihan kepada mereka yang belum mengenal Kristus. Air mata itu adalah air mata Surgawi, yang dianugerahkan kepada kita. Jadi, teruslah menangis bagi mereka yang Tuhan tanamkan di hati kita. Dia akan memakai kita untuk memenangkan mereka bagi Kristus”. Kata-kata itu membuat saya mengerti apa arti mimpi saya itu. Tuhan ingin saya melayani anak-anak yang ada di tepi tebing jurang yang rapuh itu. Tuhan ingin saya melayani anak-anak kecil yang terluka, terpinggirkan, dan dalam bahaya ini. Dan Tuhan memperjelas panggilan-Nya ini dengan mengijinkan saya belajar di jalanan. Di antara anak-anak jalanan. Saya mulai terjun ke dalam pelayanan ini tahun 2005 di beberapa tempat kumuh di Surabaya. Saya sempat memutuskan berhenti sejenak tahun 2008 awal karena kesibukan belajar konseling di Malang. Sekitar pertengahan tahun 2008 saya memutuskan untuk kembali terjun ke pelayanan ini lagi. Dan secara ajaib, Tuhan mengirimkan seorang pendamping untuk pelayanan ini, yang memberi semangat yang kuat untuk masuk ke pelayanan ini secara lebih mendalam. Bagi saya, ini adalah konfirmasi kemurahan Tuhan bagi saya. Tuhan mau memakai orang yang sedemikian lemah seperti saya dalam pelayanan ini. Di depan ada banyak mimpi yang akan diwujudkan, khususnya pelayanan bagi anak-anak di jalanan yang sangat dikasihi Tuhan ini. Kadang-kadang saya merasa gentar, tapi Tuhan selalu menjadi kekuatan. God is not just a helper. HE is our help.
VISI HSM:
Pelayanan ini hadir untuk menyediakan tempat berteduh bagi anak-anak dan remaja yang membutuhkan Tuhan; mereka yang terluka, terpinggirkan, ditinggalkan, dan kesepian, dan menemukan rumah untuk berlindung, berteduh, dan merasa berharga dan dicintai.
MISI HSM:
a. COUNSELING SERVICE. Pelayanan Konseling bagi anak-anak dan remaja (doakan untuk counseling Center for Children dan Youth yang sedang rencanakan) untuk menolong anak-anak dan remaja yang bermasalah (rohani, psikologis, sosial, fisik) dan memperjuangkan hak anak dan remaja untuk hidup dalam lingkungan yang kondusif untuk tumbuh sesuai rencana Tuhan.
b. EDUCATION MINISTRY . Pelayanan pendidikan untuk anak-anak jalanan dan anak-anak kurang mampu (Kelas-kelas bahasa Inggris, dan beasiswa bagi anak-anak tidak mampu sehingga mereka dapat melanjutkan sekolah). Selain itu kami juga melayani seminar-seminar, ceramah-ceramah mengenai pendidikan, psikologi dan konseling untuk memperlengkapi orang tua dalam mendidik anak-anak bertumbuh semakin mencintai Tuhan.
c. CLOWN MINISTRY. Pelayanan anak dalam bentuk badut, untuk berbagi sukacita dan kegembiraan dalam Kristus. Tuhan adalah Tuhan yang menyenangkan dan penuh humor. Pelayanan ini rindu berbagi sukacita bagi semua orang yang dilayani sehingga “Penuhlah Sukacita Kristus di dalam diri orang-orang yang dilayani”. (Doakan untuk pengembangan pelayanan Professional Clown Ministry ke depan).
d. SUPPORTING MINISTRY. Pelayanan ini juga rindu mendukung pelayanan-pelayanan lainnya, baik berupa saling berbagi berkat (berbagi pengalaman, kreatifitas pelayanan maupun mendukung pelayanan lain lewat dana. Sebagian dana yang diberikan kepada HIS Shelter Ministry akan didistribusikan kepada pelayanan-pelayanan lain yang lebih membutuhkan). Doakanlah terus pelayanan ini agar ada link pelayanan dalam tubuh Kristus ini. Sementara ini, kami mendukung beberapa pelayanan misalnya: Pondok Hayat (rumah penampungan bagi ibu hamil di luar pernikahan), PESAT (Pelayanan Desa Terpadu – Wamena, Papua), Pelangi Kristus (Seminari untuk anak-anak di Surabaya), serta NAT (Nafiri Allah Terakhir, untuk mendukung pelayanan Kristus lewat media dan buku rohani bagi hamba-hamba Tuhan di desa). Kami hanya mengerjakan pekerjaan kecil, dan biarlah Tuhan yang memberkatinya menjadi berkat dan kemuliaan bagi Kristus, Raja kita.
DASAR PELAYANAN HSM:
Panggilan Tuhan untuk menjadi berkat bagi semua orang dan untuk menyediakan home / shelter bagi siapa saja yang membutuhkan; yang terluka, terpinggirkan, dan terabaikan. Beberapa ayat Firman Tuhan yang meneguhkan:
a. Yohanes 3 : 16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
b. Matius 25 : 35 & 40
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi AKU makan; ketika AKU haus, kamu memberi AKU minum; ketika AKU seorang asing, kamu memberi AKU tumpangan; ketika AKU telanjang, kamu memberi AKU pakaian; Ketika AKU sakit, kamu melawat AKU; ketika AKU di dalam penjara, kamu mengunjungi AKU. AKU berkata kepadamu: sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-KU yang palng hina ini, kamu telah melakukannya untuk AKU.
c. Yesaya 58 : 6 - 8
Berpuasa yang KU kehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orangyang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tidak punya rumah, dan apabila engkau melaihat orang telanjang, supaya engkau memberi pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri. Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; KEBENARAN menjadi barisan depanmu dan KEMULIAAN TUHAN barisan belakangmu.
d. Kisah Para Rasul 1 : 8
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea, dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
PENUTUP:
Sebuah ayat dari Mazmur 119:18 menjadi resolusi hidup saya sepanjang tahun 2009. Pemazmur berkata, “ LORD, open my eyes that I may see wondrous things from YOUR Words” (Tuhan, bukalah mataku, sehingga aku dapat melihat keajaiban-keajaiban Firman-Mu dalam hidupku). Inilah doa saya untuk pelayanan HIS Shelter Ministry, bahwa ketika seseorang mengasihi Tuhan, Tuhan akan membuka matanya untuk melihat keajaiban demi keajaiban. From Miracles to Miracles dalam hidup. Tahun 2009 adalah tahun kita akan takjub akan kebesaran Tuhan, dan membuat kita sujud menyembah-Nya dalam rasa takjub, hormat dan penghargaan tertinggi bagi Allah. Dialah yang empunya pelayanan ini. Biarlah Tuhan saja yang dimuliakan. Terpujilah Tuhan yang ajaib dan kekal selama-lamanya. GOD IS GREAT.
Dalam panggilan kasih-Nya,
Rudy Tejalaksana
(hamba KRISTUS)
No comments:
Post a Comment